SKRIPSI PETERNAKAN [KODE 21Y]
1. STUDY TENTANG ANALISA EKONOMI AYAM BURAS DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN SEMI INTENSIF PADA KETINGGIAN TEPAT YANG BERBEDA
2. ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGANG DI KEC. KARANG PLOSO KAB. MALANG – 96
3. PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN KLOR PROPAMID DAN IMBANGAN ENERGI PROTEIN PAKAN TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING BROILER – 96
4. SUMBANGAN USAHA AYAM PEDAGINNG TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK DI USAHA DAGANG TAJAM POULTRY SHOP SINGOSARI MALANG – 96
5. ANALISA EFISIENSI EKONOMI USAHA TERNAK AYAM PEDAGING DI PT. NUSANTARA UNGGAS JAYA POLA PIR DI KAB MALANG -96
6. PENGARUH PENAMBAHAN RAGI TAPE RANSUM TERHADAP BERAT KARKAS, PERSENTASE KARKAS, BERAT TERNAK ABNORMAL SERTA PERSENTASE LEMAK ABDOMINAL AYAM PEDAGING – 96
7. ANALISIS PERUBAHAN HARGA BIBIT DAN PAKAN TERHADAP PENAWARAN PRODUK AYAM PEDAGING DI KODYA MALANG – 96
8. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TAPAK DARA (CATHA RANTHUS ROSEUS) TERHADAP KONSUMSI, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN, KOVERSI DAN EFISIENSI PADA AYAM PEDAGING JANTAN STRAIN CP 707 – 96
9. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENZIM SELLULASE PADA ISI RUMEN SAPI TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS SEMU TERKOREKSI NITROGEN (AMEN) AYAM PEDAGING DENGAN JENIS KELAMIN - 96
10. PENGARUH PENGGUNAAN BUNGKIL BIJI KAPAR DALAM KONSENTRAT TERHADAP TINGKAT PENYERAPAN KALSIUM PADA RANSUM SAPI POTONG PERANAKAN ONGOE – 96
11. PEMELIHARAAN BURUNG WALET (COLLO CALIA) DI DAERAH KEHUTANAN [STUDI FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN MIKRO DAN MAKRO YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI} DI KAB. DATI II BLORA JATENG – 96
12. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK RANSUM TERHADAP EFISIENSI PAKAN DAN IOFC (INCOME OVER FEED COST) PADA AYAM PETELUR PERIODE LAYER -96
13. PENGARUH VARIETAS MURBEI (MORUS SP) TERHADAP DAYA TAHAN HIDUP ULAT SUTERA (BOMBY X MORI) PRODUKSI DAN KUALITAS KOKOH - 96
14. PENGARUH SUHU LINGKUNGAN TERHADAP JUMLAH LEUKLOSIT PADA KELINCI JANTAN (ORYGTOLOPUS SP) – 98
15. ANALISA USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR DI KAB. SUMENEP – 96
16. HUB. ANTARA BOBOT LAHIR DENGAN BOBOT SAPIH DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN (PBB) KAMBING PERANAKAN ETAWA PADA JUMLAH KELAHIRAN BERBEDA UPT PEMBIBITAN KAMBING SUMBEREJO KAB. KENDAL – 96
17. PENGARUH TINGKAT ENERGI DAN PROTEIN DALAM RANSUM TERHADAP BERAT BADAN DAN PERSENTASE KARKAS PADA AYAM LORIK PERIODE PERTUMBUHAN – 96
18. KOSONG
19. PENGARUH JARAK TANAM DAN VARIETAS JAGUNG TERHADAP PRODUKSI HIJAUAN PAKAN TERNAK - 96
20. PENGARUH PENGGUNAAN LARUTAN KAPUR DAN LAMA PENYIMPANAN SUHU KAMAR TERHADAP PH DAN KADAR AIR TELUR AYAM PETELUR STRAIN LOGHMAN – 96
21. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM ENERGI TERMETABOLIS PADA AYAM BROILER – 96
22. HUB. ANTARA BOBOT LAHIR DENGAN BOBOT DEWASA DOMBA LOKAL PADA STATUS YANG BERBEDA DI UPT GARAHAM JEMBER – 96
23. ELASTISITAS PENAWARAN DAN PERMINTAAN AYAM PEDAGING DI KAB. MALANG – 96
24. ANALISIS PERMINTAAN PAKAN JADI AYAM PEDAGING DI KEC. GONDANG LEGI KAB. MALANG – 96
25. PENGARUH PENGGUNAAN SORGHUN DAN METIONIM DALAM RANSUM TERHADAP EFISISENSI EKONOMI DAN IOFC PADA AYAM PEDAGING JANTAN – 96
26. HUB. ANTARA LAMA KEBUNTINGAN DAN JARAK KONSEPSI POST PARTUM DENGAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH PKH LAKTASI I. II. III DI PT. SSI BATU MALANG – 96
27. PENGARTUH PEMBERIAN EKSTRAK DARA [CATHARANTHUS ROVERS] TERHADAP IOFC DAN RASIO EFISIENSI PROTERIN PADA AYAM PEDAGING STRAIN CP 707 - 96
28. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN PADA USAHA PETERNAKAN AYAM KEDU PUTIH DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN INTENSIF – 96
29. PENGARUH PEMBERIAN TINGKAT ENERGI DAN PROTEIN PAKAN TERHADAP BERATDAN PERSENTASE LEMAK ABDOMINAL PADA AYAM LURIK PERIODE TUMBUHAN – 96
30. PENGARUH PENGGUNAAN SORGHUM DAN METONIM DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI, EFISISENSI DAN KONVERSI PAKAN AYAM PEDAGANG JANTAN – 96
31. ELASTISITAS PERMINTAAN AYAM PEDAGING DI KODYA. MALANG – 96
32. ELASITISITAS HARGA TERHADAP PERMINTAAN PAKAN DAN BIBIT AYAM PEDAGING DI KUD SARI BUMI KEC. BULULAWANG KAB. MALANG – 96
33. PRODUKTIVITAS AYAM LURIK PADA PEMELIHARAAN INTENSIF DI KOTA BATU KAB. MALANG – 96
34. KEEMPUKAN DAN SUSUT MASAK DAGING PADA BERBAGAI JENIS AYAM [AYAM BANGKOK, AYAM KAMPUNG, AYAM LURIK, AYAM PERSILANGAN KAMPUNG DENGAN AYAM LURIK] – 96
35. PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN SUBTITUSI AMPAS TEBU FERMENTATIF PADA JERAMI PADI AMONIASI TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH DOMBA LOKAL JANTAN – 96
36. PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN AMPAS TEBU FERMENTATIF PADA PAKAN BASAL JERAMI PADI AMONIASI TERHADAP RETENSI NITORGEN DOMBA LOKAL JANTAN – 96
37. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM TERHADAP HEN DAY PRODUCTION DAN BERAT TELUR – 96 – 96
38. PENGARUH BERBAGAI LEVEL DAN LAMA PERENDAMAN DALAM EKSTRAK BUAH NENAS TERHADAP KADAR PROTEIN DAN KADAR AIR DAGING ITIK MOJOSARI BETINA AFKIR – 96
39. PENGARUH ARAS ENERGI DAN PROTEIN DALAM RANSUM TERHADAP PROTEIN YANG TERMETABOLIS DAN PROTEIN, EEFISIENSI RASIO (PER) PADA AYAM LURIK PERIODE PERTUMBUHAN (4-12 MINGGU) – 96
40. KORELASI ANTARA BOBOT BADAN DENGAN PRODUKSI TELUR DAN BERAT TELUR DENGAN PRODUKSI TELUR AYAM BURAS PADA SISTEM PEMELIHARAAN EKSTENSIF – 96
41. KETINGGIAN TEMPAT DAN PENAMBAHAN MEIONIM DALAM PAKAN TERHADAP ANGKAT OVULASI PADA KELINCI ANGGORA – 96
42. PENGARUH TINGKAT ENERGI DAN PROTEIN PAKAN TERHADAP KADAR PROTEINDAN DAYA IKAT AIR DAGING AYAM LURIK – 96
43. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENZIM SELLULASE PADA ISI RUMEN SAPI TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS SEJATI TERKOREKSI NITROGEN (TMEN) AYAM PEDAGING - 96
44. ANALISA EFISIENSI EKONOMI USAHA TANI TERNAK SAPI PERAH DI KUD DAU KEC. DAU DI KAB MALANG -96
45. PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN UMBI JALAR [IPOMOEZ BATATAS] DALAMRANSUM TERHADAP BERAT DAN PERSENTASE HATI DAN GINJAL AYAM PEDAGING JANTAN STRAIN LOGHMAN – 96
46. ANALISIS PENDAPATAN PETANI TERNAK AYAM PEDAGING DI KEC. PALANG KAB. TUBAN – 96
47. PENGARUH JENIS TELUR AYAM BURAS TERHADAP RATIO VOLUME PUTIH KUNING DAN DAYA BUIH TELUR – 96
48. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN BIJI KARET [HEVEABRASILLIENSIS] DAN SULFUR PADA PAKAN TERHDAP KONSUMSI, PBB DAN KONVERSI PAKAN AYAM PETELUR STRAIN LOGHMAN - 97
49. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENERGI DAN PROTEIN PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN [TENBERNESS] DAN SUSUT MASAK [COOKING LOSS] DAGING PADA AYAM LURIK JANTAN – 96
50. KOSONG
51. ANALISIS PENDAPATAN USAHA SAPI PERAH DI KUD DAN KEC. DAU KAB. MALANG – 96
52. EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PEDAGING DI KEC. KARANGPLOSO KAB. MALANG – 96
53. PENGARUH SUBTITUSI AMPAS TEBU FERMENTATIF DENGAN JERAMI PADI AMONIASI DAN PEMBERIAN LEVEL KONSENTRAT YANG BERBEDA TERHADAP KADAR PROTEIN DARAH DAN GLUKOSA DARAH DOMBA LOKAL JANTAN – 96
54. PENGARUH PEMBERIAN TEMU LAWAK [CURCUMA XANTHORRHIZZ] DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM PEDAGING STRAIN BROMO - 96
55. PENGARUH PEMBERIAN TEMU LAWAK [CURCUMA XANTHORRHIZZ] DALAM RANSUM TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN LEMAK DAGING AYAM PEDAGING STRAIN BROMO – 96
56. PENGARUH SUBTITUSI DENGAN JERAMI PADI AMONIASI DENGAN AMPAS TEBU FERMENTATIF DAN LEVEL PEMBERIAN KONSENTRAT YANG BERBEDA TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN INCOME OVER HEAD COST [IOFC] DOMBA LOKAL JANTAN – 96
57. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM TERHADAP EFISIENSI RANSUM DAN IMBANGAN EFISIENSI PROTEIN AYAM PEDAGING – 96
58. PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM SELLULASE DAN BUNGKIL BIJI KAPOK DALAM PAKAN TERHADAP KOLESTEROL DARAH AYAM PEDAGING JANTAN - 96
59. ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA AYAM PEDAGING POLA KEMITRAAN DAN MANDIRI DI KEC. DUREN – 96
60. PENGARUH BUNGKIL BIJI KAPOK DAN ENZIM SELLULASE DALAM RANSUM TERHADAP KADAR ERITROSIT, HEMOGLOBIN DAN GLUKOSA DARAH AYAM PEDAGING JANTAN - 96
61. ANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM RAS PEDAGING DI KOTAMADYA MALANG – 96
62. PENGARUH PERENDAMAN LARUTAN KAPUR DAN LAMA SIMPAN TERHADAP INDEKS DAN KADAR PROTEIN KUNING TELUR – 96
63. PENGARUH BERBAGAI TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG UMBI UBI JALAR [ALPAMOEA BATATAS] DALAM RANSUM TERHADAP EFISIENSI PAKAN DAN EFISIENSI PROTEIN AYAM PEDAGING JANTAN LOHGMAN – 96
64. ANALISIS MARJIN PEMASARAN [MARKETING MARGIN] AYAM PEDAGING KODYA MALANG -96
65. ANALISIS TINGKAT ADOBSI PETERNAK TERHADAP TATA LAKSANA PEMELIHARAAN SAPI PERAH LAKTASI DI KEC. GANDUSARI KAB. BLITAR – 96
66. PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG UMBI UBI JALAR [ALPAMOEA BATATAS] DALAM RANSUM TERHADAP DAN PERSENTASE KARKAS SERTA LEMAK ABDOMINAL AYAM PEDAGING JANTAN LOHGMAN – 96
67. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHA TERNAK SAPI PERAH DI KEC. MOJOAGUNG KAB. JOMBANG – 96
68. USAHA PERBAIKAN KUALITAS GENETIK SAPI PERANAKAN FRIES HOLLAND MELALUI PENDUGAAN NILAI NERITABILITAS DAN REPITABILITAS SIFAT PRODUKSI SUSU – 96
69. ANALISA USAHA PETERNAKAN ITIK MOJOSARI DI KEC.MOJOSARI KAB.MOJOKERTO - 96
70. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN KONVENSI PAKAN AYAM PETELUR FASE LAYER – 96
71. PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN ENZIM SELULLASE TERHADAP DAYA CERNA SERAT KASAR DAN RETENSI N ISI RUMEN SAPI DALAM RANSUM AYAM PEDAGING – 96
72. PENGARUH PENGGUNAAN SORGHUM DAN METIONIM DALAM RANSUM TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN SERTA IMBANGAN DAGING DAN TULANG PADA AYAM PEDAGANG JANTAN – 96
73. PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG UMBI UBI JALAR [ALPAMOEA BATATAS] DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI PAKAN AYAM PEDAGING JANTAN LOHGMAN – 96
74. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM TERHADAP BERAT DAN PERSENTASE KARKAS SERTA LEMAK ABDOMINAL AYAM PEDAGING – 96
75. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PELENGKAP CAIR DALAM AIR MINUM TERHADAP BOBOT AKHIR, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM PEDAGING STRAIN BROMO – 96
76. STUDI BERAT KARKAS, PERSENTASE KARKAS DAN PERSENTASE BAGIAN2 KARKAS PADA AYAM BANGKOK [TURUNAN] KAMPUNG, LURIK DAN PERSILANGAN ANTARA AYAM KAMPUNG DENGAN AYAM LURIK – 96
77. PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN SUBTITUSI AMPAS TEBU FERMENTATIF PADA JERAMA PADAI AMONIASI TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH DOMBA LOKAL JANTAN – 96
78. PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN PENAMBAHAN METIONIM TERHADAP SUHU REKTAL FREKUENSI PERNAPASAN DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN KELINCI ANGGORA LEPAS – 96
79. PRODUKTIVITAS FISIK USAHA TERNAK AYAM PEDAGING DI KE.C. KARANG PLOSO KAB. MALANG -96
80. PENGARUH PENAMBAHAN ZEDIT DAN IMBANGAN N-S TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN RANSUM DOMBA – 96
81. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TAPAK DARA (CATHA RANTHUS ROSEUS) TERHADAP BERAT VOLUME HATI DAN GINJAL PADA AYAM PEDAGING JANTAN STRAIN CP 707 – 96
82. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENZIM SELLULASE PADA ISI RUMEN SAPI TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS SEMU [EMA] DAN DAYA CERNA SEMU BAHAN KERING AYAM PEDAGING JANTAN DAN BETINA - 96
83. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENZIM SELLULASE PADA ISI RUMEN SAPI TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS SEMU [EMA] DAN DAYA CERNA SEMU BAHAN KERING AYAM PEDAGING JANTAN DAN BETINA - 96
84. ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM PEDAGING DI KEC. KARANG PLOSO MALANG – 96
85. PENGARUH SUBTITUSI JERAMI PADI AMONIASI DENGAN AMPAS TEBU FERMENTATIF DAN LEVEL PEMBERIAN KONSENTRAT TERHADAP KECERNAAN IN-VIVO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA LOKAL JANTAN – 96
86. PRODUKTIVITAS USAHA TERNAK AYAM PEDAGING DI USAHA DAGING ”TAJAM” POULTRY SHOP SINGOSARI KAB. MALANG – 96
87. PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN KLOR PROPAMID DAN IMBANGAN ENERGI PROTEIN PAKAN TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING BROILER – 96
88. PENGARUH TINGKAT ENERGI DAN PROTEIN DALAM PAKAN TERHADAP PERBANDINGAN DAGING DENGAN TULANG KARKAS AYAM LURIK JANTAN – 97
89. TAKSIRAN KERUGIAN EKONOMI AKIBAT INFEKSI FASCIDA GIGANTI PADA SAPI DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN GADANG KODYA MALANG – 96
90. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM TERHADAP ASPEK EKONOMI AYAM BROILER – 96
91. PENGARUH PENGGUNAAN SHORGUN DAN METIONIM DALAM RANSUM TERHADAP BERAT BADAN DAN VOLUME DARI HATI DAN GINJAL AYAM PEDAGING JANTAN
92. STUDI KELAYAKAN USAHA PENANGAKAPAN IKAN TERI NASI (STOTEPHORUS, SPP) DENGAN ALAT TANGKAP JARING JURUNG DI DESA JATIREJO KEC. LEKOK KAB. PASURUAN JATIM - 96
93. PENILAIAN KELAYAKAN FINANCIAL COLD STORAGE (RENCANA EKSPANSI UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN USAHA EKSPOR HASIL PERIKANAN) PT. JAYA SEJATI USAHA DI SIDOARJO JATIM – 96
94. ANALISA USAHA PEMBENIHAN IKAN MAS (CYPIRUS CARPIO) DI DESA CANGU KEC. PARE KAB. KEDIRI) – 94
95. HUB. ANTARA BERAT HIDUP DENGAN UKURAN BAGIAN2 ORGAN GENITAL PADA BERBAGAI KELOMPOK UMUR DOMBA LOKAL JANTAN – 92
96. PERSYARATAN GIZI ANAK AYAM PETELUR DENGAN PENDEKATAN LEVEL PROTEIN 21% - 17% (KONVENSIONAL) 14%-17% (STEP UP) DAN PEMBATASAN PAKAN PADA CARA KONVENSIONAL – 86
97. STUDI PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK HIFOFISA SAPI DAN ARAS DEDAK TERHADAP BEBERAPA PARAMETER PRODUKSI, REPRODUKSI DAN KOMPOSISI KARKAS KAMBING KACANG BETINA LEPAS - 88
98. PENGARUH PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG RAJUNGAN [NEPTUNUS PELAGIUS] SEBAGAI SUMBER CO DAN P TERHADAP REFORMAN AYAM BROILER – 94
99. PENGARUH ARAS PROTEIN RANSUM TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING AYAM BURAS JANTAN UMUR 10 MINGGU – 95
100. ANALISIS MARGIN PEMASARAN TERNAK AYAM PEDAGING DALAM BERBAGAI SALURAN DISTRIBUSI YANG BERBEDA DI KAB. MALANG – 97
101. STUDI KANDUNGAN PROETIN TELUR PADA AYAM KAMPUNG LURIK KEDU BANGKOK DAN PERSILANGAN (AYAM LURIK DAN AYAM HAS STRAIN BROMO) – 97
102. PENGARUH PENGGUNAAN KULIT BUAH COKLAT (THEOBROMA COGO A.L) DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI ENERGI DAN KECERNAAN ENERGI PADA DOMBA LOKAL JANTAN – 97
103. PENGARUH BERAT TELUR TERHADAP DAYA TETAS, BERAT TETAS DAN DAYA HIDUP ITIK MANILA [CAIRIRA MOSCHATA] UMUR 1 MINGGU – 97
104. ANALISIS ATAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING DENGAN POLA KEMITRAAN DAN MANDIRI [STUI KASUS DI UD. TAJAM POULTRY SHOP SINGOSARI MALANG DAN PT. NUSANTARA UNGGAS JAYA TUREN MALANG] - 97
105. PERANAN PETERNAKAN AYAM BURAS TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT [STUDI KASUS DI DESA SAWIJI KEC. JOGOROTO KAB. JOMBANG0] – 97
106. EVALUASI PROGRAM INPRES DESA TERTINGGAL UNTUK USAHA TERNAK KAMBING DI KEC. DAU KAB. MALANG – 97
107. PENGARUH PEMBERIAN BUNGKIL BIJI KARET (HAVEA BRASILIENSIS) DAN SULFUR DALAM PAKAN TERHADAP AME [APPERENT METABOLIZABLE ENERGY} DAN TME [TRUE METABOLIZE ENERGY] AYAM PETELUR STRAIN LOGHMAN – 97
108. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENERGI DAN PROTEIN DALAM PAKAN TERHADAP AME [APPERENT METABOLIZABLE ENERGY} DAN TME [TRUE METABOLIZE ENERGY] PADA AYAM LURIK – 96
109. ANALISIS TINGKAT PENAWARAN DAN PERMINTAAN DAGING DOMBA DAN KAMBING DI JATIM – 98
110. IDENTIFIKASI PENGGUNAAN OBAT2AN UNTUK SAPI PERAH DI BEBERAPA KOPERASI KAB. MALANG – 97
111. PENGARUH TINGKAT KELEMBABAPN DALAM MESIN TETAS TERHADAP DAYA TETAS DAN PERSENTASE ABNOS MALITAS PUSAT PADA PENETAPAN TELUR AYAM BURAS – 97
112. KANDUNGAN LEMAK, KADAR AIR, PH DAN PROTEIN DAGING AYAM KAMPUNG LURIK, BANGKOK DAN PERSELINGAN – 97
113. PENGARUH SUHU BATING DAN PERSENTASE EKSTRAK NENA (BROMELIA COMOSA L) SEBAGAI AGENSIA BATING TERHADAP KEKUATAN FISIK KULIT DHANK AYAM – 01
114. PENGUKURAN AKTIVITAS PROTEOLITIK ENZIM HEWANI DAN NABATI UNTUK PROSES BANTING KULIT TERNAK – 95
115. PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BASAL YANG BERBEDA DENGAN SUPELEMENTSI KONSENTRAT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA OTOT BICEPS FEMORIS SAPI PERANAKAN ONGOLE - 00
116. PENGARUH JENIS KELAMIN DAN KERAT POCONG TERHADAP KOMPOSISI KIMIA DAGING DOMBA LOKAL – 90
117. PENGARUH INOKULASI MACAM MIKROBIA TERHADAP NILAI CERNA SILASE JERAMI JAGUNG MANIS – 02
118. PROGRAM SANITASI DI PETERNAKAN SAPI POTONG WINONG BOYOLALI – 05
119. PENGGUNAAN ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI KOTORAN PEDET SAPI PERAH YANG BARU LAHIR PADA FERMENTASI SUSU BUBUK KADALUARSA – 02
120. KETAHANAN MIKROBIA SELULOLITIK DARI CAMPURAN EKSTRAK RAYAP LARUTAN KOTORAN GAJAH DAN CAIRAN RUMEN KERBAU PADA KONDISI AEROB DENGAN PERLAKUAN WAKTU YANG BERBEDA - 06
121. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG GAPLEK [DRIED CASSAVA MEAL] DALAM RANSUM TERHADAP KINERJA ITIK TEGAL JANTAN – 02
122. PENGARUH BERBAGAI MACAM TANAMAN SUMBER TANNIN DAN KONSENTRASI TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEMULURAN KULIT KAMBING SAMAK NABATI – 95
123. PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK NANAS SEBAGAI AGENSIO BATING PADA PENYAMAKAN KHRON NABATI KEKUATAN FISIK KULIT KAMBING – 00
124. PENGARUH PEMBERIAN FESES KERING AYAM BROILER SEBAGAI PENGGANTI BEKATUL DALAM RANSUM TERHADAP KINERJA AYAM BROILER UMUR 2-7 MINGGU - 94
125. PENGARUH SUBTITUSI BEKATUL DENGAN KOTORAN AYAM KERING DALAM PAKAN TERHADAP FERFORMAN DAN PERSENTASE KARKAS BURUNG PUYUH [COTURNIX JAPONICA] JANTAN UMUR 3-8 MINGGU – 93
126. PENGGUNAAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA [PG] SEBAGAI BAHAN DASAR SUSU SAPI PADA PEMBUATAN ES KRIM - 99
127. PENGARUH ARAS TETES DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING [OTOT DADA] PUYUH JANTAN UMUR 7 MINGGU – 97
128. PENGARUH PERENDAMAN TELUR AYAM KONSUMSI DALAM SARI SABUT KELAPA [COCS NUCIFERA] TERHADAP LAMA PENYIMPANANNYA – 97
129. PENGARUH CARA PENGAWETAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR PROTEIN DAN KEKUATAN FISIK KULIT KAKI AYAM – 97
130. LAMA PENYIMPANAN TELUR AYAM, KONSUMSI APDA BERBAGAI KONSENTRASI SARI SABUT KELAPA [COCOS NUCIFERA] – 96
131. PENGARUH UMUR DAN MACAM OTOT SAPI PERANAKAN ONGOLE JANTAN TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING DAN HUBUNGANNYA DENGAN KADAR KOLOGEN – 98
132. PENGARUH PEMBUNGKUSAN PLASTIK POLI PROPILENE TERHADAP KUALITAS DAN 00 KONSUMSI – 05
133. PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA SAPI PERAH DENGAN SALAK PONDOH [STUDI KASUS DI DUSUN DALEMAN, KEC. TURI SLEMAN YK] – 06
134. PENGARUH LEVEL PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI JERAMI JAGUNG MANIS [ZEA MAYS SACRATA] – 07
135. PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN PENYIANGAN TERHADAP KECERNAAN IN-VITRHIJAUAN JAGUNG DI LAHAN PASIR PANTAI - 07
2. ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGANG DI KEC. KARANG PLOSO KAB. MALANG – 96
3. PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN KLOR PROPAMID DAN IMBANGAN ENERGI PROTEIN PAKAN TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING BROILER – 96
4. SUMBANGAN USAHA AYAM PEDAGINNG TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK DI USAHA DAGANG TAJAM POULTRY SHOP SINGOSARI MALANG – 96
5. ANALISA EFISIENSI EKONOMI USAHA TERNAK AYAM PEDAGING DI PT. NUSANTARA UNGGAS JAYA POLA PIR DI KAB MALANG -96
6. PENGARUH PENAMBAHAN RAGI TAPE RANSUM TERHADAP BERAT KARKAS, PERSENTASE KARKAS, BERAT TERNAK ABNORMAL SERTA PERSENTASE LEMAK ABDOMINAL AYAM PEDAGING – 96
7. ANALISIS PERUBAHAN HARGA BIBIT DAN PAKAN TERHADAP PENAWARAN PRODUK AYAM PEDAGING DI KODYA MALANG – 96
8. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TAPAK DARA (CATHA RANTHUS ROSEUS) TERHADAP KONSUMSI, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN, KOVERSI DAN EFISIENSI PADA AYAM PEDAGING JANTAN STRAIN CP 707 – 96
9. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENZIM SELLULASE PADA ISI RUMEN SAPI TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS SEMU TERKOREKSI NITROGEN (AMEN) AYAM PEDAGING DENGAN JENIS KELAMIN - 96
10. PENGARUH PENGGUNAAN BUNGKIL BIJI KAPAR DALAM KONSENTRAT TERHADAP TINGKAT PENYERAPAN KALSIUM PADA RANSUM SAPI POTONG PERANAKAN ONGOE – 96
11. PEMELIHARAAN BURUNG WALET (COLLO CALIA) DI DAERAH KEHUTANAN [STUDI FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN MIKRO DAN MAKRO YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI} DI KAB. DATI II BLORA JATENG – 96
12. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK RANSUM TERHADAP EFISIENSI PAKAN DAN IOFC (INCOME OVER FEED COST) PADA AYAM PETELUR PERIODE LAYER -96
13. PENGARUH VARIETAS MURBEI (MORUS SP) TERHADAP DAYA TAHAN HIDUP ULAT SUTERA (BOMBY X MORI) PRODUKSI DAN KUALITAS KOKOH - 96
14. PENGARUH SUHU LINGKUNGAN TERHADAP JUMLAH LEUKLOSIT PADA KELINCI JANTAN (ORYGTOLOPUS SP) – 98
15. ANALISA USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR DI KAB. SUMENEP – 96
16. HUB. ANTARA BOBOT LAHIR DENGAN BOBOT SAPIH DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN (PBB) KAMBING PERANAKAN ETAWA PADA JUMLAH KELAHIRAN BERBEDA UPT PEMBIBITAN KAMBING SUMBEREJO KAB. KENDAL – 96
17. PENGARUH TINGKAT ENERGI DAN PROTEIN DALAM RANSUM TERHADAP BERAT BADAN DAN PERSENTASE KARKAS PADA AYAM LORIK PERIODE PERTUMBUHAN – 96
18. KOSONG
19. PENGARUH JARAK TANAM DAN VARIETAS JAGUNG TERHADAP PRODUKSI HIJAUAN PAKAN TERNAK - 96
20. PENGARUH PENGGUNAAN LARUTAN KAPUR DAN LAMA PENYIMPANAN SUHU KAMAR TERHADAP PH DAN KADAR AIR TELUR AYAM PETELUR STRAIN LOGHMAN – 96
21. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM ENERGI TERMETABOLIS PADA AYAM BROILER – 96
22. HUB. ANTARA BOBOT LAHIR DENGAN BOBOT DEWASA DOMBA LOKAL PADA STATUS YANG BERBEDA DI UPT GARAHAM JEMBER – 96
23. ELASTISITAS PENAWARAN DAN PERMINTAAN AYAM PEDAGING DI KAB. MALANG – 96
24. ANALISIS PERMINTAAN PAKAN JADI AYAM PEDAGING DI KEC. GONDANG LEGI KAB. MALANG – 96
25. PENGARUH PENGGUNAAN SORGHUN DAN METIONIM DALAM RANSUM TERHADAP EFISISENSI EKONOMI DAN IOFC PADA AYAM PEDAGING JANTAN – 96
26. HUB. ANTARA LAMA KEBUNTINGAN DAN JARAK KONSEPSI POST PARTUM DENGAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH PKH LAKTASI I. II. III DI PT. SSI BATU MALANG – 96
27. PENGARTUH PEMBERIAN EKSTRAK DARA [CATHARANTHUS ROVERS] TERHADAP IOFC DAN RASIO EFISIENSI PROTERIN PADA AYAM PEDAGING STRAIN CP 707 - 96
28. ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN PADA USAHA PETERNAKAN AYAM KEDU PUTIH DENGAN SISTEM PEMELIHARAAN INTENSIF – 96
29. PENGARUH PEMBERIAN TINGKAT ENERGI DAN PROTEIN PAKAN TERHADAP BERATDAN PERSENTASE LEMAK ABDOMINAL PADA AYAM LURIK PERIODE TUMBUHAN – 96
30. PENGARUH PENGGUNAAN SORGHUM DAN METONIM DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI, EFISISENSI DAN KONVERSI PAKAN AYAM PEDAGANG JANTAN – 96
31. ELASTISITAS PERMINTAAN AYAM PEDAGING DI KODYA. MALANG – 96
32. ELASITISITAS HARGA TERHADAP PERMINTAAN PAKAN DAN BIBIT AYAM PEDAGING DI KUD SARI BUMI KEC. BULULAWANG KAB. MALANG – 96
33. PRODUKTIVITAS AYAM LURIK PADA PEMELIHARAAN INTENSIF DI KOTA BATU KAB. MALANG – 96
34. KEEMPUKAN DAN SUSUT MASAK DAGING PADA BERBAGAI JENIS AYAM [AYAM BANGKOK, AYAM KAMPUNG, AYAM LURIK, AYAM PERSILANGAN KAMPUNG DENGAN AYAM LURIK] – 96
35. PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN SUBTITUSI AMPAS TEBU FERMENTATIF PADA JERAMI PADI AMONIASI TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH DOMBA LOKAL JANTAN – 96
36. PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN AMPAS TEBU FERMENTATIF PADA PAKAN BASAL JERAMI PADI AMONIASI TERHADAP RETENSI NITORGEN DOMBA LOKAL JANTAN – 96
37. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM TERHADAP HEN DAY PRODUCTION DAN BERAT TELUR – 96 – 96
38. PENGARUH BERBAGAI LEVEL DAN LAMA PERENDAMAN DALAM EKSTRAK BUAH NENAS TERHADAP KADAR PROTEIN DAN KADAR AIR DAGING ITIK MOJOSARI BETINA AFKIR – 96
39. PENGARUH ARAS ENERGI DAN PROTEIN DALAM RANSUM TERHADAP PROTEIN YANG TERMETABOLIS DAN PROTEIN, EEFISIENSI RASIO (PER) PADA AYAM LURIK PERIODE PERTUMBUHAN (4-12 MINGGU) – 96
40. KORELASI ANTARA BOBOT BADAN DENGAN PRODUKSI TELUR DAN BERAT TELUR DENGAN PRODUKSI TELUR AYAM BURAS PADA SISTEM PEMELIHARAAN EKSTENSIF – 96
41. KETINGGIAN TEMPAT DAN PENAMBAHAN MEIONIM DALAM PAKAN TERHADAP ANGKAT OVULASI PADA KELINCI ANGGORA – 96
42. PENGARUH TINGKAT ENERGI DAN PROTEIN PAKAN TERHADAP KADAR PROTEINDAN DAYA IKAT AIR DAGING AYAM LURIK – 96
43. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENZIM SELLULASE PADA ISI RUMEN SAPI TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS SEJATI TERKOREKSI NITROGEN (TMEN) AYAM PEDAGING - 96
44. ANALISA EFISIENSI EKONOMI USAHA TANI TERNAK SAPI PERAH DI KUD DAU KEC. DAU DI KAB MALANG -96
45. PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN UMBI JALAR [IPOMOEZ BATATAS] DALAMRANSUM TERHADAP BERAT DAN PERSENTASE HATI DAN GINJAL AYAM PEDAGING JANTAN STRAIN LOGHMAN – 96
46. ANALISIS PENDAPATAN PETANI TERNAK AYAM PEDAGING DI KEC. PALANG KAB. TUBAN – 96
47. PENGARUH JENIS TELUR AYAM BURAS TERHADAP RATIO VOLUME PUTIH KUNING DAN DAYA BUIH TELUR – 96
48. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN BIJI KARET [HEVEABRASILLIENSIS] DAN SULFUR PADA PAKAN TERHDAP KONSUMSI, PBB DAN KONVERSI PAKAN AYAM PETELUR STRAIN LOGHMAN - 97
49. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENERGI DAN PROTEIN PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN [TENBERNESS] DAN SUSUT MASAK [COOKING LOSS] DAGING PADA AYAM LURIK JANTAN – 96
50. KOSONG
51. ANALISIS PENDAPATAN USAHA SAPI PERAH DI KUD DAN KEC. DAU KAB. MALANG – 96
52. EFISIENSI FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PEDAGING DI KEC. KARANGPLOSO KAB. MALANG – 96
53. PENGARUH SUBTITUSI AMPAS TEBU FERMENTATIF DENGAN JERAMI PADI AMONIASI DAN PEMBERIAN LEVEL KONSENTRAT YANG BERBEDA TERHADAP KADAR PROTEIN DARAH DAN GLUKOSA DARAH DOMBA LOKAL JANTAN – 96
54. PENGARUH PEMBERIAN TEMU LAWAK [CURCUMA XANTHORRHIZZ] DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN AYAM PEDAGING STRAIN BROMO - 96
55. PENGARUH PEMBERIAN TEMU LAWAK [CURCUMA XANTHORRHIZZ] DALAM RANSUM TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN LEMAK DAGING AYAM PEDAGING STRAIN BROMO – 96
56. PENGARUH SUBTITUSI DENGAN JERAMI PADI AMONIASI DENGAN AMPAS TEBU FERMENTATIF DAN LEVEL PEMBERIAN KONSENTRAT YANG BERBEDA TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN INCOME OVER HEAD COST [IOFC] DOMBA LOKAL JANTAN – 96
57. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM TERHADAP EFISIENSI RANSUM DAN IMBANGAN EFISIENSI PROTEIN AYAM PEDAGING – 96
58. PENGARUH PENGGUNAAN ENZIM SELLULASE DAN BUNGKIL BIJI KAPOK DALAM PAKAN TERHADAP KOLESTEROL DARAH AYAM PEDAGING JANTAN - 96
59. ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA AYAM PEDAGING POLA KEMITRAAN DAN MANDIRI DI KEC. DUREN – 96
60. PENGARUH BUNGKIL BIJI KAPOK DAN ENZIM SELLULASE DALAM RANSUM TERHADAP KADAR ERITROSIT, HEMOGLOBIN DAN GLUKOSA DARAH AYAM PEDAGING JANTAN - 96
61. ANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM RAS PEDAGING DI KOTAMADYA MALANG – 96
62. PENGARUH PERENDAMAN LARUTAN KAPUR DAN LAMA SIMPAN TERHADAP INDEKS DAN KADAR PROTEIN KUNING TELUR – 96
63. PENGARUH BERBAGAI TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG UMBI UBI JALAR [ALPAMOEA BATATAS] DALAM RANSUM TERHADAP EFISIENSI PAKAN DAN EFISIENSI PROTEIN AYAM PEDAGING JANTAN LOHGMAN – 96
64. ANALISIS MARJIN PEMASARAN [MARKETING MARGIN] AYAM PEDAGING KODYA MALANG -96
65. ANALISIS TINGKAT ADOBSI PETERNAK TERHADAP TATA LAKSANA PEMELIHARAAN SAPI PERAH LAKTASI DI KEC. GANDUSARI KAB. BLITAR – 96
66. PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG UMBI UBI JALAR [ALPAMOEA BATATAS] DALAM RANSUM TERHADAP DAN PERSENTASE KARKAS SERTA LEMAK ABDOMINAL AYAM PEDAGING JANTAN LOHGMAN – 96
67. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHA TERNAK SAPI PERAH DI KEC. MOJOAGUNG KAB. JOMBANG – 96
68. USAHA PERBAIKAN KUALITAS GENETIK SAPI PERANAKAN FRIES HOLLAND MELALUI PENDUGAAN NILAI NERITABILITAS DAN REPITABILITAS SIFAT PRODUKSI SUSU – 96
69. ANALISA USAHA PETERNAKAN ITIK MOJOSARI DI KEC.MOJOSARI KAB.MOJOKERTO - 96
70. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN KONVENSI PAKAN AYAM PETELUR FASE LAYER – 96
71. PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN ENZIM SELULLASE TERHADAP DAYA CERNA SERAT KASAR DAN RETENSI N ISI RUMEN SAPI DALAM RANSUM AYAM PEDAGING – 96
72. PENGARUH PENGGUNAAN SORGHUM DAN METIONIM DALAM RANSUM TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN SERTA IMBANGAN DAGING DAN TULANG PADA AYAM PEDAGANG JANTAN – 96
73. PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN TEPUNG UMBI UBI JALAR [ALPAMOEA BATATAS] DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI PAKAN AYAM PEDAGING JANTAN LOHGMAN – 96
74. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM TERHADAP BERAT DAN PERSENTASE KARKAS SERTA LEMAK ABDOMINAL AYAM PEDAGING – 96
75. PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PELENGKAP CAIR DALAM AIR MINUM TERHADAP BOBOT AKHIR, PERSENTASE KARKAS DAN LEMAK ABDOMINAL AYAM PEDAGING STRAIN BROMO – 96
76. STUDI BERAT KARKAS, PERSENTASE KARKAS DAN PERSENTASE BAGIAN2 KARKAS PADA AYAM BANGKOK [TURUNAN] KAMPUNG, LURIK DAN PERSILANGAN ANTARA AYAM KAMPUNG DENGAN AYAM LURIK – 96
77. PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT DAN SUBTITUSI AMPAS TEBU FERMENTATIF PADA JERAMA PADAI AMONIASI TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH DOMBA LOKAL JANTAN – 96
78. PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN PENAMBAHAN METIONIM TERHADAP SUHU REKTAL FREKUENSI PERNAPASAN DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN KELINCI ANGGORA LEPAS – 96
79. PRODUKTIVITAS FISIK USAHA TERNAK AYAM PEDAGING DI KE.C. KARANG PLOSO KAB. MALANG -96
80. PENGARUH PENAMBAHAN ZEDIT DAN IMBANGAN N-S TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN RANSUM DOMBA – 96
81. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TAPAK DARA (CATHA RANTHUS ROSEUS) TERHADAP BERAT VOLUME HATI DAN GINJAL PADA AYAM PEDAGING JANTAN STRAIN CP 707 – 96
82. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENZIM SELLULASE PADA ISI RUMEN SAPI TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS SEMU [EMA] DAN DAYA CERNA SEMU BAHAN KERING AYAM PEDAGING JANTAN DAN BETINA - 96
83. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENZIM SELLULASE PADA ISI RUMEN SAPI TERHADAP NILAI ENERGI METABOLIS SEMU [EMA] DAN DAYA CERNA SEMU BAHAN KERING AYAM PEDAGING JANTAN DAN BETINA - 96
84. ANALISIS PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM PEDAGING DI KEC. KARANG PLOSO MALANG – 96
85. PENGARUH SUBTITUSI JERAMI PADI AMONIASI DENGAN AMPAS TEBU FERMENTATIF DAN LEVEL PEMBERIAN KONSENTRAT TERHADAP KECERNAAN IN-VIVO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA LOKAL JANTAN – 96
86. PRODUKTIVITAS USAHA TERNAK AYAM PEDAGING DI USAHA DAGING ”TAJAM” POULTRY SHOP SINGOSARI KAB. MALANG – 96
87. PENGARUH TINGKAT PENAMBAHAN KLOR PROPAMID DAN IMBANGAN ENERGI PROTEIN PAKAN TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING BROILER – 96
88. PENGARUH TINGKAT ENERGI DAN PROTEIN DALAM PAKAN TERHADAP PERBANDINGAN DAGING DENGAN TULANG KARKAS AYAM LURIK JANTAN – 97
89. TAKSIRAN KERUGIAN EKONOMI AKIBAT INFEKSI FASCIDA GIGANTI PADA SAPI DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN GADANG KODYA MALANG – 96
90. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH KATAK DALAM RANSUM TERHADAP ASPEK EKONOMI AYAM BROILER – 96
91. PENGARUH PENGGUNAAN SHORGUN DAN METIONIM DALAM RANSUM TERHADAP BERAT BADAN DAN VOLUME DARI HATI DAN GINJAL AYAM PEDAGING JANTAN
92. STUDI KELAYAKAN USAHA PENANGAKAPAN IKAN TERI NASI (STOTEPHORUS, SPP) DENGAN ALAT TANGKAP JARING JURUNG DI DESA JATIREJO KEC. LEKOK KAB. PASURUAN JATIM - 96
93. PENILAIAN KELAYAKAN FINANCIAL COLD STORAGE (RENCANA EKSPANSI UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN USAHA EKSPOR HASIL PERIKANAN) PT. JAYA SEJATI USAHA DI SIDOARJO JATIM – 96
94. ANALISA USAHA PEMBENIHAN IKAN MAS (CYPIRUS CARPIO) DI DESA CANGU KEC. PARE KAB. KEDIRI) – 94
95. HUB. ANTARA BERAT HIDUP DENGAN UKURAN BAGIAN2 ORGAN GENITAL PADA BERBAGAI KELOMPOK UMUR DOMBA LOKAL JANTAN – 92
96. PERSYARATAN GIZI ANAK AYAM PETELUR DENGAN PENDEKATAN LEVEL PROTEIN 21% - 17% (KONVENSIONAL) 14%-17% (STEP UP) DAN PEMBATASAN PAKAN PADA CARA KONVENSIONAL – 86
97. STUDI PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK HIFOFISA SAPI DAN ARAS DEDAK TERHADAP BEBERAPA PARAMETER PRODUKSI, REPRODUKSI DAN KOMPOSISI KARKAS KAMBING KACANG BETINA LEPAS - 88
98. PENGARUH PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG RAJUNGAN [NEPTUNUS PELAGIUS] SEBAGAI SUMBER CO DAN P TERHADAP REFORMAN AYAM BROILER – 94
99. PENGARUH ARAS PROTEIN RANSUM TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING AYAM BURAS JANTAN UMUR 10 MINGGU – 95
100. ANALISIS MARGIN PEMASARAN TERNAK AYAM PEDAGING DALAM BERBAGAI SALURAN DISTRIBUSI YANG BERBEDA DI KAB. MALANG – 97
101. STUDI KANDUNGAN PROETIN TELUR PADA AYAM KAMPUNG LURIK KEDU BANGKOK DAN PERSILANGAN (AYAM LURIK DAN AYAM HAS STRAIN BROMO) – 97
102. PENGARUH PENGGUNAAN KULIT BUAH COKLAT (THEOBROMA COGO A.L) DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI ENERGI DAN KECERNAAN ENERGI PADA DOMBA LOKAL JANTAN – 97
103. PENGARUH BERAT TELUR TERHADAP DAYA TETAS, BERAT TETAS DAN DAYA HIDUP ITIK MANILA [CAIRIRA MOSCHATA] UMUR 1 MINGGU – 97
104. ANALISIS ATAS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENDAPATAN PADA USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING DENGAN POLA KEMITRAAN DAN MANDIRI [STUI KASUS DI UD. TAJAM POULTRY SHOP SINGOSARI MALANG DAN PT. NUSANTARA UNGGAS JAYA TUREN MALANG] - 97
105. PERANAN PETERNAKAN AYAM BURAS TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT [STUDI KASUS DI DESA SAWIJI KEC. JOGOROTO KAB. JOMBANG0] – 97
106. EVALUASI PROGRAM INPRES DESA TERTINGGAL UNTUK USAHA TERNAK KAMBING DI KEC. DAU KAB. MALANG – 97
107. PENGARUH PEMBERIAN BUNGKIL BIJI KARET (HAVEA BRASILIENSIS) DAN SULFUR DALAM PAKAN TERHADAP AME [APPERENT METABOLIZABLE ENERGY} DAN TME [TRUE METABOLIZE ENERGY] AYAM PETELUR STRAIN LOGHMAN – 97
108. PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN ENERGI DAN PROTEIN DALAM PAKAN TERHADAP AME [APPERENT METABOLIZABLE ENERGY} DAN TME [TRUE METABOLIZE ENERGY] PADA AYAM LURIK – 96
109. ANALISIS TINGKAT PENAWARAN DAN PERMINTAAN DAGING DOMBA DAN KAMBING DI JATIM – 98
110. IDENTIFIKASI PENGGUNAAN OBAT2AN UNTUK SAPI PERAH DI BEBERAPA KOPERASI KAB. MALANG – 97
111. PENGARUH TINGKAT KELEMBABAPN DALAM MESIN TETAS TERHADAP DAYA TETAS DAN PERSENTASE ABNOS MALITAS PUSAT PADA PENETAPAN TELUR AYAM BURAS – 97
112. KANDUNGAN LEMAK, KADAR AIR, PH DAN PROTEIN DAGING AYAM KAMPUNG LURIK, BANGKOK DAN PERSELINGAN – 97
113. PENGARUH SUHU BATING DAN PERSENTASE EKSTRAK NENA (BROMELIA COMOSA L) SEBAGAI AGENSIA BATING TERHADAP KEKUATAN FISIK KULIT DHANK AYAM – 01
114. PENGUKURAN AKTIVITAS PROTEOLITIK ENZIM HEWANI DAN NABATI UNTUK PROSES BANTING KULIT TERNAK – 95
115. PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BASAL YANG BERBEDA DENGAN SUPELEMENTSI KONSENTRAT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA OTOT BICEPS FEMORIS SAPI PERANAKAN ONGOLE - 00
116. PENGARUH JENIS KELAMIN DAN KERAT POCONG TERHADAP KOMPOSISI KIMIA DAGING DOMBA LOKAL – 90
117. PENGARUH INOKULASI MACAM MIKROBIA TERHADAP NILAI CERNA SILASE JERAMI JAGUNG MANIS – 02
118. PROGRAM SANITASI DI PETERNAKAN SAPI POTONG WINONG BOYOLALI – 05
119. PENGGUNAAN ISOLAT BAKTERI ASAM LAKTAT DARI KOTORAN PEDET SAPI PERAH YANG BARU LAHIR PADA FERMENTASI SUSU BUBUK KADALUARSA – 02
120. KETAHANAN MIKROBIA SELULOLITIK DARI CAMPURAN EKSTRAK RAYAP LARUTAN KOTORAN GAJAH DAN CAIRAN RUMEN KERBAU PADA KONDISI AEROB DENGAN PERLAKUAN WAKTU YANG BERBEDA - 06
121. PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG GAPLEK [DRIED CASSAVA MEAL] DALAM RANSUM TERHADAP KINERJA ITIK TEGAL JANTAN – 02
122. PENGARUH BERBAGAI MACAM TANAMAN SUMBER TANNIN DAN KONSENTRASI TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEMULURAN KULIT KAMBING SAMAK NABATI – 95
123. PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK NANAS SEBAGAI AGENSIO BATING PADA PENYAMAKAN KHRON NABATI KEKUATAN FISIK KULIT KAMBING – 00
124. PENGARUH PEMBERIAN FESES KERING AYAM BROILER SEBAGAI PENGGANTI BEKATUL DALAM RANSUM TERHADAP KINERJA AYAM BROILER UMUR 2-7 MINGGU - 94
125. PENGARUH SUBTITUSI BEKATUL DENGAN KOTORAN AYAM KERING DALAM PAKAN TERHADAP FERFORMAN DAN PERSENTASE KARKAS BURUNG PUYUH [COTURNIX JAPONICA] JANTAN UMUR 3-8 MINGGU – 93
126. PENGGUNAAN SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA [PG] SEBAGAI BAHAN DASAR SUSU SAPI PADA PEMBUATAN ES KRIM - 99
127. PENGARUH ARAS TETES DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS KIMIA DAGING [OTOT DADA] PUYUH JANTAN UMUR 7 MINGGU – 97
128. PENGARUH PERENDAMAN TELUR AYAM KONSUMSI DALAM SARI SABUT KELAPA [COCS NUCIFERA] TERHADAP LAMA PENYIMPANANNYA – 97
129. PENGARUH CARA PENGAWETAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR PROTEIN DAN KEKUATAN FISIK KULIT KAKI AYAM – 97
130. LAMA PENYIMPANAN TELUR AYAM, KONSUMSI APDA BERBAGAI KONSENTRASI SARI SABUT KELAPA [COCOS NUCIFERA] – 96
131. PENGARUH UMUR DAN MACAM OTOT SAPI PERANAKAN ONGOLE JANTAN TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING DAN HUBUNGANNYA DENGAN KADAR KOLOGEN – 98
132. PENGARUH PEMBUNGKUSAN PLASTIK POLI PROPILENE TERHADAP KUALITAS DAN 00 KONSUMSI – 05
133. PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA SAPI PERAH DENGAN SALAK PONDOH [STUDI KASUS DI DUSUN DALEMAN, KEC. TURI SLEMAN YK] – 06
134. PENGARUH LEVEL PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN DAN PRODUKSI JERAMI JAGUNG MANIS [ZEA MAYS SACRATA] – 07
135. PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN PENYIANGAN TERHADAP KECERNAAN IN-VITRHIJAUAN JAGUNG DI LAHAN PASIR PANTAI - 07
Komentar